Didatangi Walikota, Akhirnya Kepala SMKN 3 Bersedia Serahkan Ijazah Siswa yang Menunggak SPP
Pemkot Bengkulu
KOTA BENGKULU, GEBAY.co.id, – Karena dinilai bertele-tele dan berbelit-belit terkait proses pengambilan ijazah siswa tidak mampu yang menunggak SPP di SMKN 3, akhirnya Walikota Bengkulu Helmi Hasan didampingi Sekda Arif Gunadi datang langsung menemui Kepala SMKN 3 Ahmad Basori, Kamis (26/8/2021).
Dalam pertemuan itu Helmi menggunakan bahasa ‘minta tolong’ kepada pihak sekolah untuk menyerahkan seluruh ijazah siswa yang sudah bertahun-tahun ditahan karena ada tunggakan SPP. Jika siswa sudah membawa surat keterangan tidak mampu, maka tidak ada alasan bagi sekolah untuk tidak memberikan ijazah.
“Ketika ada yang datang membawa surat keterangan tidak mampu, tidak ada alasan lagi bagi pihak sekolah, jangan dipersulit lagi dan dibuat berbelit-belit. Tolong dikeluarkan ijazah mereka. Saya minta tolong,” ujar Helmi.
Dikatakan Helmi, kalau pihak sekolah tidak percaya dengan surat keterangan tidak mampu dan sampai mau survey dulu ke rumah siswa artinya sekolah tidak percaya dengan pemerintah kota. Karena surat itu dikeluarkan pihak kelurahan.
Kepala SMKN 3 Ahmad Basori yang pada saat itu didampingi pengawas dari Diknas Provinsi kemudian menyampaikan kebersediaannya untuk menyerahkan ijazah siswa dengan catatan siswa yang bersangkutan benar-benar tidak mampu dan sudah melakukan cap tiga jari pada ijazah.
Namun, kata Ahmad Basori bila seluruh siswa yang menunggak SPP itu menggunakan alasan tidak mampu untuk mendapatkan ijazah maka dampaknya sekolah kekurangan biaya untuk membayar gaji guru honor atau tenaga kontrak. Mengenai hal itu, menurut Helmi sekolah tidak bisa menjadikan alasan karena sudah ada dana Bantuan Operasionak Sekolah (BOS) dan anggaran dari provinsi.
“Kita kan punya dana BOS untuk membayar tenaga kontrak atau guru, honor. Berbeda dengan sekolah swasta. Kalau ada guru honor tidak dibayar gajinya karena hal ini, saya yang tanggung jawab. Tapi usulkan dulu ke APBD Provinsi. Kalau provinsi tidak bisa bantu, silahkan usulkan ke kota. Saya jamin akan dibantu,” tegas Helmi.
Helmi melanjutkan, kalau pihak sekolah butuh bantuan apa-apa boleh usulkan ke pemerintah kota. “Misalnya provinsi tidak bisa membantu kita siap membantu karena SMKN 3 ini juga berada di Kota Bengkulu. Tapi sekarang tolong berikan ijazah 5 orang siswa yang orangtuanya sudah datang hari ini. Jangan sampai SMKN 3 ini sama dengan SMKN 6 harus saya beri tebusan 5 juta dulu baru ijazah keluar,” ujar Helmi.
Kejadian penahanan ijazah karena tunggakan SPP di Bengkulu ini, sambung Helmi akan ia bawa ke Kementerian Pendidikan dan Presiden RI. Akhirnya, setelah termenung cukup lama mendengar penjelasan dari walikota Kepala SMKN 3 bersedia menyerahkan ijazah kepada siswa yang sudah datang ke sekolah bersama orangtuanya sekaligus cap tiga jari.
Sebenarnya ada puluhan ijazah yang belum diambil oleh siswa karena menunggak SPP dan rata-rata ijazah tersebut belum dicap tiga jari. Pihak sekolah baru menyerahkan 5 ijazah kapada siswa yang sudah datang ke sekolah bersama orangtuanya dengan membawa surat keterangan tidak mampu. (ADV/Release Media Center Kominfo Kota Bengkulu)