KOTA BENGKULU, GEBAY.co.id, – Walikota Bengkulu Helmi Hasan menegaskan, pencegahan terjadinya stunting pada anak-anak menjadi fokus Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, hadirnya program HD Bersalin menjadi garda terdepan dan tentunya dibantu oleh peran masyarakat dalam pencegahan stanting. Hal tersebut disampaikan Helmi pada saat sosialisasi konvergensi stunting di Kota Bengkulu yang berlangsung di Ruang Hidayah, kantor Walikota, Senin (13/09/2021).
“Kita melakukan traking orang tak mampu dan dibantu melalui program HD bersalin. Harapannya ialah mencegah pertumbuhan angka stunting, dan kita juga telah melakukan sinergitas dengan beberapa daerah melalui Dinsos, Dinkes, DP3AP2KB dan juga Perkim,” tambahnya.
Dijelaskan, stunting ialah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya. Jadi, peran keluarga disini sangatlah penting agar memperhatikan asupan gizi yang dikonsumsi anak usia nol hingga masuki masa balita. Karena disitulah masa pertumbuhan anak-anak harus diperhatikan betul agar pertumbuhannya normal.
“Saya menyambut baik hal ini, secara nasional kita sudah terdepan dalam pencegahan stunting ini, karena kita sudah beberapa kesempatan mendapat penghargaan kota sehat. Jadi, dikondisi pandemi ini kita juga tetap memfokuskan masalah stunting dan kelayakan pelayanan kesehatan ibu bersalin nantinya,” ujar Helmi.
Di kesempatan yang sama dan juga bertindak sebagai pemateri, Plt Asisten I Eko Agusrianto mengatakan penanganan kasus stunting terdiri dari dua hal, yakni segi kemiskinan dan pendidikan.
“Kalau kita petakan, wilayah yang kumuh tentu pendidikannya rendah dan angka kemiskinan tinggi. Jadi, hal ini harus ditracing dan pelayanan kesehatan untuk masyarakat ruangnya harus di buka. Karena mereka yang tak mampu dan tak berpengetahuan ini harus di jemput dengan program HD bersalin. Tetapi dari beberapa paket program tersebut itu belum cukup, karena hal ini juga berkaitan dengan asupan gizi. Jadi, harus ada peran masyarakat dalam penekanan ini sehingga program HD bersalin juga ikut berperan dalam menekan angka stunting,” tuturnya.
Agar semua berjalan lancar, hal ini butuh komitmen antar Pemerintah Pusat dan Daerah untuk sama-sama menekan angka stunting.
“Secara nasional ini menjadi komitmen, karena apabila komitmen nasional dan daerah ketika masih hanya sebatas komitmen dan bergerak sendiri. Oleh karena itu, perlu adanya evaluasi pemantauan pada hal ini dengan menekankan dan perlu dibangun komunikasi, koordinasi, sinergitas dan kolaborasi antar pusat dan daerah,” ungkpanya.
Yang ke dua, Eko mengatakan evaluasi pemantauan seharusnya bukanlah hanya di akhir saja.
“Ini harus bertahap, karena kita harus mengantisipasi persoalan-persoalan yang harus ditangani. Karena kebanyakan orang berfikir seolah-olah evaluasi diakhir semuanya sudah selesi. Sebenarnya evaluasi ini bertahap, mulai dari tahap perencanan, pelaksanaan dan di akhir juga harus di evaluasi,” pungkasnya. (Rilis/Media Center Kota Bengkulu).