Citizen Journalism

Keamanan Digital menjadi kunci Hidup Bermedia

GEBAY, – Dewasa ini, dapat sama- sama kita ketahui bahwasannya perkembangan teknologi menjadi hal yang tak terelakkan lagi. Semua kemudahan menjadikan teknologi pilihan dan sahabat manusia. Tentu kata internet yang kemudian muncul saat kita membicarakan kata teknologi. Mereka sudah menjadi satuan tak terpisahkan untuk saat ini.

Pengguna internet Indonesia sampai awal tahun 2022 kemarin, mencapai angkat 204,7 juta. Tentu sangat jauh perbedaannya saat semua sebelum pandemi yakni sekitar tahun 2019 ke bawah. Penambahan jumlah pengguna internet ini dibarengi juga dengan kebutuhan akan media digital saat pandemi berlangsung. Semua aktifitas yang semula banyak melibatkan kontak antar manusia, selama pandemi tentu media digital yang digunakan sebagai perantara komunikasi dan berkegiatan. Dari sini, perkembangan digital lah yang kemudian menjadikan masyarakat mengatasi permasalahan – permasalahan yang ada tersebut dengan mengalihkannya ke dunia online. Tentu saja dapat kita simpulkan muncul pola pikir, kreasi, dan cipta karya manusia yang baru lagi.

Dari lonjakan jumlah pengguna media digital dan internet tadi tentu memberikan dampak yang signifikan untuk para perusahaan sebagai bisnis menguntungkan. Seperti halnya perusahaan yang menyediakan layanan belanja online yang tentu saja memudahkan masyarakat belanja tanpa harus keluar dari rumah. Hal ini merupakan salah satu bentuk solusi yang diberikan sebab susahnya kita untuk keluar rumah saat maraknya kasus covid ini. Bank Indonesia (BI) memperkirakan hingga akhir tahun 2021 transaksi dari situs belanja online mengalami peningkatan hingga 48,4 persen sepanjang tahun 2021 menjadi Rp 395 triliun. Fakta yang kita temui di lapangan sekarang, masyarakat malah sudah memiliki pola baru dalam hal belanja. Mereka merasa belanja online memiliki lebih banyak keuntungan. Untuk itu, bisa kita lihat dan rasakan hingga kini aktifitas belanja online masih menjadi primadona.

Beralih ke bidang pendidikan, yang tentunya memiliki pengaruh besar bagi lini kehidupan kita juga mendapatkan cipratan dampak pandemi yang pada akhirnya menimbulkan pola baru juga dalam bidang digital. Pemanfaatan aplikasi video conference menjadi salah satu pola kebiasaan baru dalam hidup kita. Perkuliahan, rapat, maupun diskusi kelompok dilakukan secara daring. Seluruh peserta didik dan tenaga pendidik diharuskan memiliki fasilitas memadai untuk bisa tetap kuliah ataupun sekolah.
Berdasarkan fakta bahwa intensitas penggunaan internet yang tinggi tersebut, keamanan digital menjadi hal yang sangat penting namun seringkali diabaikan. Pemahaman masyarakat tentang kemanan digital yang kurang menjadikan maraknya kasus kejatahan digital yang dialami oleh para pengguna media saat ini. Padahal jika pengguna memiliki celah terhadap keamanan digital mereka itu akan sangat berdampak pada cyberbullying, manipulasi, hingga pencurian data. Data yang seringkali dicuri adalah data pribadi pengguna, data pembayaran, dan data Kesehatan.

Betapa banyaknya kasus yang ditimbulkan dari kejahatan digital ini, contohnya adalah penipuan online. Banyak sekali oknum- oknum yang melancarkan aksi ini. mereka bisa mengakses sesuatu berdasarkan data pribadi kita saat data pribadi sudah bocor. Mulai dari ATM, asuransi palsu, bahkan pencemaran nama baik. Tak jarang penipuan ini juga merembah ke open donasi yang digelar oleh komunitas misalnya.
Fakta yang dikemukakan oleh pihak kominfo menyatakan bahwasannya Indonesia memiliki tingkat kejahatan siber kedua setelah Ukraina, dibuktikan degan adanya kasus-kasus besar kejahatan siber di Indonesia.

Contoh kasus kejatahan siber di internet pernah dialami oleh pihak Tokopedia yang mengalami kebocoran data penggunanya ke situs dark web, ada juga kasus website DPR RI yang mengalami gangguan hingga ganti nama. Kasus ketiga ada dari tiket.com dan citilink yang mengalami kerugian miliyaran rupiah. Inilah bukti bahwasannya mereka tak pernah peduli latar belakang ataupun yang lainnya.

Peningkatan keamanan dan kesadaran akan pentingnya literasi digital menjadikan kita semua memiliki peranan penting dalam meningkatkan kesadaran tersebut. terlebih untuk korban kejahatan digital paling potensial seperti keluarga yang sudah berumur maupun anak- anak dibawah umur. Mulai tanamkan hal- hal sepele dalam menggunakan media digital supaya terhindar dari hal- hal yang tidak diinginkan.

Diah Wahyuningtias (D2C020011)
Mahasiswa S1 Jurnalistik Universitas Bengkulu

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button