Citizen JournalismDaerah

Komitmen Cegah Hoax, Mafindo Bengkulu Gelar Deklarasi dan Dialog Publik

Marfindo Bengkulu

BENGKULU, GEBAY.co.id, – Organisasi Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) wilayah Bengkulu, Selasa (01/11/2022) menyelenggarakan Dialog Publik “Menyiapkan Pemilih Pemula yang Berdaya dan Berkarya di Dunia Digital” bertempat di Gedung Pola Provinsi Bengkulu.

Dalam acara dialog publik ini, diselenggarakan pula Deklarasi Mafindo Bengkulu yang merupakan pernyataan serta komitmen Mafindo Bengkulu untuk terlibat aktif mencegah dan menangkal hoaks di media digital.

Koordinator Wilayah (Korwil) Mafindo Bengkulu dipimpin oleh Dr. Gushevinalty yang merupakan dosen Universitas Bengkulu mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Mafindo Bengkulu untuk berjejaring dengan segenap pemangku kepentingan guna mencegah dan menangkal hoaks.

“Dengan kegiatan ini, Mafindo Bengkulu juga berharap masyarakat dapat menguatkan kemampuan literasi digital yang baik dalam mengakses informasi di media digital. Nantinya akan banyak kegiatan edukasi salah satunya seperti kelas cek fakta, kelas kebal hoaks, dan lain sebagainya yang bisa membantu meningkatkan imunitas masyarakat terhadap hoaks.” ucap Dr. Gushevinalty.

Dijelaskannya, Bengkulu akan menghadapi pemilu serentak yang akan digelar pada tahun 2024 tepat pada 14 Februari 2024. Praktis dua tahun lagi Indonesia akan menggelar pesta demokrasi membuat antusiasme dikalangan para politisi berlomba-lomba dalam menggaet suara pemilih terutama pemilih pemula. Sejumlah survey menunjukkan generasi milenial dan generasi Z diprediksi menjadi kelompok pemilih dengan proporsi terbesar di pemilu 2024.

Pemilih muda atau pemilih milenial merupakan pemilih dengan rentang usianya antara 17-37 tahun. Pada pemilu serentak 2024 diprediksi jumlah pemilih muda akan mengalami peningkatan. Jika berkaca pada pemilu serentak 2019, data dari KPU jumlah pemilih muda sudah mencapai 70 juta – 80 juta jiwa dari 193 juta pemilih. Ini artinya 35%-40% pemilih muda sudah mempunyai kekuatan dan memiliki pengaruh besar terhadap hasil pemilu yang nantinya berpengaruh kepada kemajuan bangsa.

Tapi persoalan lain yang bisa terjadi pada keikutsertaan para pemilih muda dalam pesta demokrasi itu, mereka juga bisa berpeluang menjadi penyumbang “golput” dalam pemilu 2024.

“Lewat kegiatan ini Mafindo Bengkulu berharap peserta /pemilih pemula memiliki pemahaman yang baik tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara dalam Pemilu,” ungkapnya.

Dikesempatan yang sama, Puji F. Susanti selaku Presidium Mafindo menjelaskan bahwa pemilih pemula cenderung kritis, mandiri, independen serta tidak puas dengan kemapanan, pro perubahan dan sebagainya.Terlebih generasi Z dan generasi milenial adalah generasi yang lebih akrab dengan digital, di sisi lain banyak sekali misnformasi dan disinformasi menjelang tahun-tahun politik. Melalui kegiatan inilah salah satu upaya preventif untuk menghadapi tantangan penanganan hoaks dan disinformasi di media sosial dikalangan pemilih pemula di Bengkulu yang potensial.

Acara Deklarasi Mafindo Bengkulu berjalan lancar dengan ditandai dengan pelantikan relawan Mafindo Bengkulu dan melakukan tanda tangan bersama seluruh pemangku kepentingan dan segenap relawan di sebuah kain putih sebagai bentuk komitmen bersama masyarakat Bengkulu antihoaks.

Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut, Gubernur Bengkulu (Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, M.M.A.), Ketua Bawaslu Provinsi Bengkulu (Halid Syaifullah. S.H., M.H.), Ketua KPUD Provinsi Bengkulu (Irwan Saputra, S.Ag.,M.M.), Influencer Bengkulu (Mikrom Utama), serta Puji F. Susanti (Presidium Mafindo) dan dihadiri oleh para perwakilan perguruan tinggi, dinas pendidikan kota dan provinsi serta perwakilan jurnalis media lokal Bengkulu. (Rilis Marfindo).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button