DaerahPemerintahan

Dulu Pedagang Sayur, Kini Mampu Bangun Kemitraan Kelembagaan yang Kuat di DPRD

Pemkot Bengkulu

KOTA BENGKULU, GEBAY.co.id, – Dinas Kominfosan Kota Bengkulu selalu menghadirkan narasumber-narasumber yang menginspirasi dalam program acara Berbagi Inspirasi untuk Semua (BIUS) yang ditayangkan di HDTV. Seperti Selasa pagi (23/2/2021), bintang tamu yang diundang adalah salah satu anggota DPRD Kota Bengkulu.

Adalah Teuku Zulkarnain, selaku Ketua Komisi I DPRD Kota Bengkulu yang hadir berbagi inspirasi mengenai perjalanan hidup dan karirnya. Host yang mengulik perjalanan karir seorang Teuku pada kesempatan BIUS kali ini adalah Nugroho Tri Putra, Kabid IKP di Dinas Kominfosan Kota Bengkulu.

Teuku yang dikenal sangat ramah dan pandai bergaul dengan siapa saja ini menceritakan perjalanan hidupnya dari masa kecil hingga saat ini berhasil memegang amanat sebagai penyambung lidah masyarakat (anggota DPRD) Kota Bengkulu 2 periode.

Ia menceritakan, masa pendidikan SD sampai SMA ia selesaikan di Provinsi Aceh. Sejak SMP hingga SMA ia mendapat beasiswa hingga bisa menyelesaikan sekolah meskipun kondisi ekonomi orangtuanya sedang susah. Saat itu, ayahnya yang seorang PNS sedang sakit keras.

“Saya tetap bisa sekolah SMP dan SMA dengan mengandalkan beasiswa. Kemudian tamat SMA saya merantau ke Jakarta bekerja apa saja di sana mengumpulkan uang agar bisa kuliah,” ujar Teuku memulai ceritanya.

Saat itu tahun 1993 ia merantau ke Jakarta untuk mencari uang. Ia pernah menjadi kondektur metromini di blok M, pernah menjual sayur, menjual petasan, menjual durian dan lainnya untuk mengumpulkan uang selama 2 tahun.

Kemudian setelah 2 tahun dan uang terkumpul, Teuku mulai mencari literasi perguruan tinggi. Ketemulah Universitas Bengkulu yang saat itu sedang berkembang. Saat itu biaya kuliah paling murah se-Indonesia hanya Unib.

“Saya pun tertarik dengan Unib, selain karena biaya kuliahnya murah saat itu, juga dekat dengan laut. Saya suka sekali dengan laut. Apalagi Unib sedang berkembang. Singkat cerita duduklah saya di Fakultas Ekonomi,” kata Teuku melanjutkan ceritanya.

Selama jadi mahasiswa di Bengkulu, ia bisa bergaul dengan baik dan ikut menjadi aktivis. Di Unib ia kenal dengan salah satu junior atau adik tingkatnya bernama Helmi Hasan yang kini menjadi orang nomor 1 di Kota Bengkulu (walikota,red).

Singkat cerita, Teuku menyelesaikan kuliah tahun 2000 dan merantau lagi ke Jakarta. Di Jakarta ia kembali mencari uang dengan berdagang beras. Walaupun sudah meyandang gelar sarjana, Teuku tidak mau jadi pedagang beras.

“Prinsip saya cari uang itu apa saja yang penting halal. Saya juga pernah dagang petasan dan dagang durian. Suatu hari saya bertemu lagi dengan salah satu Junior saya pak Helmi Hasan. Kami ngobrol-ngobrol lagi tentang Bengkulu. Kami merasa Bengkulu ini adalah rumah kedua kami. Bicara cita-cita, muncul suatu motivasi beliau (Helmi) ingin memimpin Kota Bengkulu,” sampai Teuku.

Kemudian Helmi meminta Teuku kembali ke Bengkulu hingga akhirnya tahun 2010 ia putuskan pulang ke Kota Bengkulu. Tapi tahun 2011, ia sempat kembali ke Jakarta lagi. Kemudian Helmi menyuruh dia ke Bengkulu lagi.

“Nah saat itu pak Helmi Hasan nyuruh saya nyalon di legislatif karena kata dia agar eksekutif dengab legislatif bisa saling bersinergi dengan baik. Sebab antara saya dengan pak Helmi selama ini selalu dapat bekerjasama dengan baik dalam segala hal,” ujarnya.

Berkat keyakinan, doa dan usaha akhirnya Teuku berhasil duduk di DPRD Kota Bengkulu dengan perolehan suara terbanyak. “Apa yang tidak mungkin bagi manusia, itu mungkin bagi Allah. Saya mencalon di legislatif dengan modal yakin serta doa dari Ibu saya,” kata Teuku.

Teuku melanjutkan, di periode kedua saat mencalon lagi ia mendapat suara yang lebih banyak dari periode pertama.

Saat ini, ia menjabat Ketua Komisi I di DPRD Kota Bengkulu yang memiliki mitra kerja di beberapa OPD seperti Dinas Dukcapil, Dinas Kominfosan dan lainnya termasuk bermitra dengan instansi vertikal.

“Saya sampaikan kepada teman-teman di komisi 1 bila perlu setiap hari dilakukan hearing dengan mitra kerja dan DPRD harus selalu siap menerima keluhan dari masyarakat. Tugas kita adalah bersuara atau bicara yang lantang dan tegas. Fungsi kita mengingatkan, mendukung dan bekerjasama. Bukan hanya menkritik dan mencari kesalahan legislatif, itu namanya bukan mitra tapi lawan. Prinsip saya kemitraan kelembagaan harus kuat. Kalau kuat Insya Allah rakyat yang senang,” demikian Teuku.(ADV/Release Media Center Kominfo Kota Bengkulu)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button