OPINI, GEBAY.co.id – Walaupun Piala Dunia sudah berakhir, ada beberapa momen yang menarik termasuk dimana Piala Dunia 2022 Qatar menjadi ajang taruhan besar-besaran dalam sejarah, dengan nilai pertukaran uang yang fantastis. Menurut laporan Telegraph, perputaran uang judi pada Piala Dunia Qatar diperkirakan menembus US$ 35 miliar atau sekitar Rp 545 triliun rupiah. Angka yang fantastis tersebut meningkat 65% dibandingkan Piala Dunia 2018 yang digelar di Rusia.
“Pandemi melambungkan minat orang untuk berjudi secara online,” tutur analis Barclays, dikutip dari Telegraph. Seorang petaruh bisa memasang taruhan miliaran rupiah untuk satu pertandingan. Seperti yang baru saja dilakukan rapper pemenang Grammy Awards, Drake. Dia memasang taruhan yang jika dirupiahkan setara Rp 15 miliar untuk menjagokan Argentina di pertandingan final Piala Dunia 2022 pada Minggu (18/12/2022) pukul 22.00 WIB.
Barclays menyebut momen Piala Dunia yang tahun ini digelar pada Desember ikut mendorong tingginya minat masyarakat untuk berjudi. Sebagai catatan, Piala Dunia Qatar adalah Piala Dunia pertama yang digelar pada musim dingin. Sejak digelar 1930, Piala Dunia hampir selalu digelar pada musim panas. “Momen digelarnya Piala Dunia di musim dingin juga membantu peningkatan booking judi online karena lebih sedikit orang Eropa yang berlibur di musim dingin (dibandingkan musim panas) sehingga orang bisa bertaruh tanpa gangguan,” ujar Barclays.
Melonjaknya jumlah petaruh bola telah menguntungkan banyak bandar judi online seperti Entain yang dimiliki Ladbrokes dan Paddy Power milik Flutter. Sebagai catatan, hasil Piala Dunia berjalan sesuai harapan petaruh judi yang menempatkan Argentina dan Prancis sebagai dua dari empat kandidat utama pemenang. Selain karena turnamen yang digelar di musim dingin, nilai perputaran uang judi yang melonjak tinggi juga disumbang oleh momen pelegalan judi online di AS.
Berdasarkan aturan terbaru, sebanyak 132 juta warga AS kini dilegalkan untuk bermain judi online. Jumlah ini lebih besar dibandingkan pada Piala Dunia 2018 yang hanya mencapai 10 juta. Asosiasi Game Amerika (AGA) memperkirakan 20,5 juta warga AS ikut bertaruh di Piala Dunia Qatar. Nilai taruhannya pun tak main-main yakni US$ 1,8 miliar atau Rp 28 triliun.
Penulis melihat ada berbagai faktor dari media yang mempengaruhi khalayak sehingga melakukan aktivitas berjudi online dengan diperkuat oleh Teori Jarum Hipodermik, yang dimana menyatakan bahwa media memiliki pengaruh langsung dan kuat terhadap khalayak umum. Teori Jarum Hipodermik adalah teori komunikasi linier yang menunjukkan bahwa pesan media disuntikkan langsung ke otak audiens yang pasif dan homogen. Teori ini menunjukkan bahwa teks media tertutup dan khalayak dipengaruhi dengan cara yang sama.
Berlandaskan Teori Jarum Hipodermik dapat disimpulkan Televisi dan Situs Judi Online sebagai pengirim pesan mempengaruhi pikiran khalayak yang menonton agar melakukan aktivitas judi online. Televisi memberikan siaran live piala dunia dengan beberapa situs judi online yang menjadi iklan sehinggan khalyak yang menonton secara tidak langsung memberikan rangsangan dan rasa penasaran kepada khalayak bahwasanya judi online dapat memberikan keuntungan dengan cepat dan praktis.
Dengan dilengkapi berbagai fitur yang lengap dan mudah dimengerti menjadi salah satu alasan juga para khlayak semakin ingin mencoba melakukan aktivitas tersebut.
Opini : Fakhri Radez Mukti, S.I.Kom Mahasiswa Magister S2 Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Bengkulu