Khazanah

Benarkah Bayar Hutang Puasa Setelah Nisfu Sya’ban Dilarang?

Ramadhan

Bulan ramadhan adalah bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh umat muslim diseluruh dunia. Sebab di bulan Ramadan, Allah SWT akan menurunkan rahmat yang berlimpah kepada umatnya. Perlu diketahui, puasa Ramadhan adalah puasa yang wajib dilakukan oleh semua muslim yang sudah baligh dan berakal. Jika seorang muslim tidak berpuasa di bulan Ramadhan, maka diwajibkan untuk mengganti, membayar atau mengqadha puasa Ramadan.

Tak terasa kita sudah berada di pertengan bulan sya’ban/nisfu sya’ban, yang artinya sebentar lagi kita akan memasuki bulan ramadhan. Semakin dekat waktu Ramadhan, semakin sedikit waktu untuk membayar utang puasa tahun lalu. Hukum untuk melaksanakan puasa qadha bulan ramadhan adalah wajib. Karena puasa ramdhan termasuk kedalam rukun islam yang ketiga. Namun, bagaimana jika puasa qadha bulan Ramadan masih belum selesai bahkan setelah Nisfu Syaban? Apakah hukumnya boleh atau malah haram?

Untuk pembayaran puasa Ramadan setelah memasuki Nisfu Syaban, ada perbedaan pendapat para ulama. Ada yang melarang puasa pada Nisfu Syaban hingga bulan Ramadan tiba. Ada juga yang membolehkannya.

Dari Abu Hurairah RA, disebutkan dalam riwayat Abu Dawud, yakni: ” Rasulullah SAW bersabda, ‘Kalau sudah melewati Nisfu Sya’ban, maka janganlah kalian berpuasa. (HR Abu Dawud)

Namun sebagian ulama membolehkan. Dan hukumnya menjadi mewajib jika untuk mengganti hutang puasa sebelum memasuki bulan ramadhan. Bahkan ada satu riwayat yang mengatakan ibunda Aisyah radiallahunahu itu paling banyak membayar puasa dibulan sya’ban.

Dari Abu Salamah, ia mendengar ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan,
“Aku dahulu punya kewajiban puasa. Aku tidaklah bisa membayar utang puasa tersebut kecuali pada bulan Sya’ban.”  (HR. Bukhari, no. 1950; Muslim, no. 1146)
Larangan puasa dibulan sya’ban hanya bertujuan supaya umat muslim bersiap-siap staminanya untuk menyambut bulan suci ramadhan. Namun dibolehkan puasa, jika memang terbiasa puasa sunnah seperti puasa Senin Kamis. Diperbolehkan bagi yang meng-qadha atau mengganti utang puasa, meskipun puasa Ramadhan tahun ini tinggal 1 hari, maka segera laksanakan. Demikianlah artikel tentang puasa ganti Ramadhan yang singkat ini. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. (Fitria Imelda/dalam Islam.com)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button