Khazanah

Kenapa Kita Dianjurkan Membaca Surah Alkahfi di Hari jum’at? Ternyata ada 4 kisah Istimewa di Dalamnya

Hari Jumat bagi umat Islam merupakan hari paling istimewa dan banyak keberkahan di dalamnya. Karena itu, sangat dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah. Salah satunya membaca Surat Al Kahfi tiap Jumat.

Surat Al Kahfi merupakan Surah ke 18 dalam Al Quran yang terdiri dari 110 ayat. Surah ini memiliki banyak manfaat dan keutamaan jika umat islam mau mengamalkan maupun membaca bahkan jika mau menghafalnya. Rasullulah SAW pun menganjurkan umatnya untuk membacanya di hari Jumat atau malam Jumat.

Berikut beberapa keistimewaan mengamalkan membaca Alkahfi di Hari jum’at.
1. Menghindarkan diri dari fitnah dajjal
Dari Abu Darda’, Nabi saw bersabda: “Barang siapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi dari (fitnah) Dajjal,” (HR. Muslim).

2. Mendapatkan ridho dari Allah SWT Dan diterangi cahaya
“Barangsiapa membaca Surat Al Kahfi pada hari Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum’at.” (HR. Al-Hakim: 2/368 dan Al-Baihaqi: 3/249).

3. Diampuni dosanya oleh Allah SWT
“Siapa yang membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jum’at maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua Jumat.”

4 Kisah Dibalik Surah Alkahfi

Didalam Surah Alkahfi terdapat empat Kisah yg menakjubkan. Keempat kisah yang diceritakan mengandung unsur iman dan keutamaan.

Kisah pertama menceritakan tujuh pemuda atau disebut Ashhaabul Kahfi dalam menyelamatkan diri di sebuah gua untuk menghindari Raja Dikyanus yang kejam dan melarang rakyatnya taat kepada Allah SWT. Tingginya iman ketujuh pemuda itu kepada Allah SWT membuat mereka berani mengambil risiko untuk bersembunyi di gua untuk mempertahankan akidahnya. Hingga datangnya mukjizat Allah yang kemudian menidurkan mereka selama 309 tahun lamanya di dalam gua dan terlindungi dari segala macam ancaman.

Kisah kedua di Surah Al Kahfi yakni dialog shaahibul jannatain, seorang pemilik kebun rindang nan subur yang kufur kepada nikmat Allah SWT, dengan seorang mukmin. Pemilik kebun ini jadi kafir karena sikapnya yang kufur nikmat dan senantiasa ingkar kepada Allah SWT, bahkan hingga turut merendahkan orang mukmin yang menasehatinya untuk bertobat.

Lalu, kisah ketiga yakni tentang pertemuan Nabi Musa a.s dengan Nabi Khaidir, dimana Nabi Musa a.s. yang awalnya menyebutkan bahwa dirinyalah yang paling mengetahui hukum Allah akhirnya tersadar bahwa terdapat seseorang yang ternyata lebih pintar darinya, yakni Nabi Khaidir a.s.

Terakhir, surat Al Kahfi bercerita tentang Dzul Qarnain yang berarti pemilik dua tanduk. Dari kisahnya diajarkan pentingnya kekuasaan dipegang oleh orang yang memiliki kesadaran penuh bahwa kedudukan dan takhta adalah amanah yang kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT (Muslimokezone/Fitria Imelda)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button